Blogger Jateng

01.01.2-T1-3 Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara Mata Kuliah Filosofi Pendidikan PPG Prajabatan Teknik Mesin



Nama : Bhayu Handoyo Aji

Nim : X902308185

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia


01.01.2-T1-3 Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara


Tugas 1.4: Argumentasi Kritis

A. Sebelum kemerdekaan

Pada zaman kolonial belanda di Indonesia pada tahun 1854 beberapa bupati menginiasi pendidikan pendirian sekolah kabupaten yang hanya memiliki calon pegawai. Setelah itu pada tahun 1854 di Indonesia terdapat sekolah bumiputera. Sekolah bumiputera hanya memiliki tiga kelas dan mengajarkan menulis serta berhitung. Pendidikan kolonial hanya  untuk kepentingan kolonial saja. Isinya tidak disesuaikan dengan jiwa raga bangsa. KiHadjar Dewantara mengangap bahwa pendidikan kolonial tidak dapat mengadakan peri kehidupan bersama, sehingga selalu kita bergantung pada kaum penjajah.

Isi Rencana Pembelajaran Taman Siswa menunjukan sifat kultur nasional. Tiap-tiap mata pelajaran diberikan sebagai bagian dari peradaban bangsa dan di sesuaikan dengan perkembangan jaman. Pendidikan yang mendasarkan kebudayaan nasional dapat menghindarkan dari kebodohan. Pendidikan yang ada pada masa kolonial tidak mencerdaskan, melainkan pendidikan yang diberikan oleh Belanda kepada masyarakat Indonesia bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia-masyarakat Indonesia yang siap menjadi tenaga kerja untuk Belanda dan diberi upah yang minim. Namun, pendidikan yang diberikan oleh Belanda memberi dampak positif terhadap masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia mulai dapat belajar membaca dan menghitung. Selain itu dampak positif dari pendidikan yang diberikan Belanda adalah terbentuknya Lembaga pendidikan di Indonesia yang dibangun oleh tokoh-tokoh pendidikan.

Dalam kapasitasnya sebagai seorang pemikir dan praktisi pendidikan, Ki Hadjar Dewantara disebut sebagai pejuang kemanusiaan di Indonesia. Ia berupaya membangun dan menyelenggarakan pendidikan untuk manusia di Indonesia dengan konsep, landasan, semboyan dan metode yang menampilkan kekhasan kultural Indonesia. Pada masa Ki Hadjar Dewantara menjabat sebagai Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, pendidikan di sekolah bukan hanya menjadikan manusia yang mampu menguasai sesuatu, tetapi manusia susila yang cakap; menghasilkan warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab kepada kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

B. Pasca Kemerdekaan

Kondisi pendidikan yang ada di Indonesia setelah merdeka mengarah pada perubahan proses pembelajaran dan landasan pendidikan. Sehingga pendidikan di era ini, bangsa Indonesia menghilangkan paham-paham pendidikan dari Belanda, sehingga siswa Indonesia memiliki ciri tersendiri dalam dunia pendidikan.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menambahkan berbagai budaya bangsa Indonesia yang dapat diwariskan kegenarasi selanjutnya. Kemudian, Pendidikan di Indonesia pada abad ke-21 menjadikan abad globalisasi. Pada saat ini, pembelajaran tidak terfokus pada kebudayaan lagi. Akan tetapi, berfokus pada sikap berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi/kerjasama.

Pada zaman ini teknologi merupakan sarana utama dalam dunia pendidikan. Sebagai seorang guru, kita perlu meningkatkan pemahaman kemampuan adaptasi teknologi serta dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran.

Posting Komentar untuk "01.01.2-T1-3 Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara Mata Kuliah Filosofi Pendidikan PPG Prajabatan Teknik Mesin"