Blogger Jateng

Menilik Sejarah Merv, Kota Terbesar di Dunia yang Dihapus Jenghis Khan dari Peta

Merv adalah kota yang terletak di Turkmenistan, salah satu kota paling penting dan paling berpengaruh di jalur Sutra dan memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan, kebudayaan, dan agama. Sebelum invasi bangsa Mongol, Merv merupakan salah satu Kota terbesar di dunia yang dikenal karena kekayaan dan keindahannya, serta menjadi pusat penting bagi penyebaran Islam di Asia Tengah.
Sumber: Pinterest

Merv adalah kota yang terletak di Turkmenistan, salah satu kota paling penting dan paling berpengaruh di jalur Sutra dan memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan, kebudayaan, dan agama. Sebelum invasi bangsa Mongol, Merv merupakan salah satu Kota terbesar di dunia yang dikenal karena kekayaan dan keindahannya, serta menjadi pusat penting bagi penyebaran Islam di Asia Tengah.

Selama abad ke-12, Merv diperkirakan sebagai kota terbesar di dunia dengan populasi mencapai 700 ribu jiwa. Selama periode ini, Merv dikenal sebagai marwah shahijan yang berarti “Merv Agung” dan sering pula disebut sebagai ibu kota dunia islam Timur.

Begitu besar dan megahnya kota Merv sehingga menurut ahli Geografi bernama Yakut Alhamawi kota ini dan bangunannya dapat terlihat dari jarak satu hari perjalanan. Merv terletak di tepi sungai Murgap, di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Mary Proven di Turkmenistan.

Kota ini memiliki sejarah yang sangat kaya dengan pemukiman yang dapat ditelusuri kembali ke Milenium ketiga sebelum masehi. Selama berabad-abad Merv menjadi bagian dari berbagai kerajaan dan Emperium, termasuk kekaisaran Persia, Kekhalifahan Arab dan kekaisaran Selju.

Kota ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Abbasiah, ketika Merv menjadi salah satu Kota terbesar dan berkembang di dunia islam. Kota ini dikenal bukan saja karena arsitekturnya yang sangat megah, tetapi juga karena beberapa perpustakaannya yang luas dan sebagai pusat pembelajaran serta kebudayaan.

Oleh karena itu, pada tahun 1221 ketika pasukan Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan menyerang kota ini, Merv tidak perah sama lagi. Dari sebuah kota yang dulunya sangat besar dan disegani, berubah menjadi puing-puing yang merekam jejak pembantaian dan kekejaman. Invasi Mongol tidak hanya menyebkan kehancuran visi kota, tetapi juga menandai akhir periode keemasan Merv sebagai pusat peradaban.

Penghancuran ini adalah bagian dari serangkaian invasi yang dilakukan oleh Mongol di Asia Tengah dan Timur Tengah yang kemudian secara drastis mengubah peta politik dan geografi di kawasan tersebut. Sebagaimana umum diketahui, bahwa Jenghis Khan merupakan tokoh utama dalam sejarah Mongol yang kemudian tercatat dalam sejarah sebagai tokoh kontroversial dan fenomenal.

Jenghis Khan dikenal sebagai pemimpin yang ambisius, seorang pendiri kerajaan darat terbesar di dunia dengan luas dua kali lipat wilayah kekuasaan Romawi. Jenghis Khan yang berasal dari negeri Mongolia berhasil menyatukan bangsa Mongol dan kemudian mendirikan kekaisaran Mongolia.

Selanjutnya melalui keturunannya Jenghis Khan menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia, termasuk utara Cina, Asia Barat, Asia Tengah, dan Persia. Dengan pencapaiannya yang luar biasa Jenghis Khan telah berhasil mencapai level kekuasaan yang tidak pernah diraih pendahulunya, bahkan oleh generasi sesudahnya. Kendati untuk meraih semua itu, Jenghis Khan harus membangun kubangan darah yang sulit untuk disucikan.

Sejarah mencatat bahwa untuk meluapkan emosi dan ambisinya, Jenghis Khan tidak segan menghancurkan musuh-musuhnya dengan cara yang sangat brut4l. Bahkan dalam invasi yang dipimpin oleh Jenghis Khan sendiri bersama ratusan ribu tentaranya yang terlatih, dia hanya butuh waktu 3 bulan untuk mengatasi beberapa kota utama di Hurasan, Bukhara, Bal, Merv, Nisapur, dan Hera. Sehingga dengan demikian, peristiwa ini setara dengan pemusnahan 25% hingga 30% dari populasi yang diakibatkan oleh bencana besar di Eropa yang disebut dengan Black Death.

Merv adalah kota yang terletak di Turkmenistan, salah satu kota paling penting dan paling berpengaruh di jalur Sutra dan memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan, kebudayaan, dan agama. Sebelum invasi bangsa Mongol, Merv merupakan salah satu Kota terbesar di dunia yang dikenal karena kekayaan dan keindahannya, serta menjadi pusat penting bagi penyebaran Islam di Asia Tengah.
Sumber: Pinterest

Catatan sejarah menyatakan bahwa seluruh penduduk kota Merv telah dihabisi pasukan Mongol. Jenghis Khan memerintahkan pasukannya untuk menghisi bukan saja laki-laki, perempuan, anak-anak, dan lanjut usia, tetapi juga anjing hingga kucing tidak lepas dari sasarannya. Diperkirakan korban dalam peristiwa tersebut sekitar 700 ribu umat Islam yang dihabisi. Dan meskipun sebagian kota Merv dibangun kembali setelah kehancuran Mongol, kota ini tidak pernah mendapatkan kembali kemakmuran dan kejayaannya seperti semula.

Antara tahun 1788 dan 1789, kota ini dihancurkan oleh Syah Murad dari Emirat Bukhoro untuk terakhir kalinya kemudian penduduknya dideportasi. Kemudian pada tahun 1800-an dibawah tekanan Negara Rusia kawasan di sekitar Merv benar-benar kosong.

Merv yang sekarang merupakan sebuah Situs Arkeologi di Turkmenistan masih memancarkan pesona sejarahnya, meskipun telah mengalami kehancuran besar-besaran oleh bangsa Mongol pada abad ke-13. Saat ini Merv adalah salah satu arkeologi terbesar dan paling penting di Asia Tengah, yang menawarkan wawasan yang berharga tentang berbagai peradaban yang pernah berkembang di sana selama ribuan tahun.

Setelah dihancurkan oleh Mongol, Merv tidak pernah sepenuhnya pulih pada kejayaan sebelumnya dan secara bertahap ditinggalkan. Walaupun begitu, peninggalan Arsitektur dan Urban yang luas masih bisa dilihat di tempat ini yang mencakup berbagai periode dari zaman perunggu hingga era Islam. Situs ini mencakup area seperti benteng kuno, kota kuno, kota abad pertengahan, dan Mausolium Sultan Sanjar yang merupakan salah satu monumen yang paling mengesankan di Kota Merv.

Saat ini situs tersebut dilestarikan oleh pemerintah Turkmenistan sebagai taman sejarah dan budaya Negara Merv kuno. UNESCO menetapkan Merv sebagai situs warisan dunia pada tahun 1999, serta mengakui nilai sejarah dan budayanya yang sangat luar biasa.

Upaya konservasi dan restorasi telah dilakukan unuk melestarikan situs ini, meskipun masih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi dan memulihkan peninggalan berharga ini. Wisatawan yang mengunjungi Merv hari ini masih bisa menjelajahi reruntuhan kota kuno, mengagumi benteng-benteng besar dan bangunan bersejarah yang tersisa serta mempelajari tentang sejarah wilayah tersebut di Museum lokal. Meskipun Merv tidak lagi merupakan kota yang ramai seperti di masa lalu, namun situs ini tetap menjadi saksi bisu dari kejayaan dan tragedi yang dialami oleh kota ini disepanjang sejarahnya.

Sumber: KP

Posting Komentar untuk "Menilik Sejarah Merv, Kota Terbesar di Dunia yang Dihapus Jenghis Khan dari Peta"